semakin majunya kebudayaan modern yang melanda kehidupan manusia, semakin meningalkan budaya2 lama. salah satunya adalah pakaian kebesaran jawa yaitu blangkon yang biasa di pake di kepala. pada umumnya yang memakai adalah dari kalangan keraton2 yang ada di pulau jawa. adapun dua kerajaan yang masih mewarisi budaya ini adalah Kesultanan Solo dan Kesultanan Jogjakarta. tentunya dari keduanya memiliki cirikhas yang berbeda mengenai blankon tersebut. salah satunya adalah bulatan yang ada di belakang blangkon, kalau dari jogja cenderung "mentol" (membulat) kebelakang sehingga blangkon tersebut terlihat panjang. dan untuk blangkon dari Solo cenderung bulat pipih dan blangkon tersebut terkesan lebih bulat. dari blangkon tersebut keduanya bisa ada semacam sirip di depan blangkon atau di dahi si pemakai. tentunya hal itu akan semakin menambahkan wibawa dan serasa lebih manis bagi sang pemakainya.
ni foto hasil karya atau jepretan lusi fitrahati, cewek asli riau waktu ketemu di GDS-2 di Quality Hotel Wahid Salatiga 11-24 Mei 2006 kemaren. ni abis jalan2 ke jogja jadi pake blangkon. sayang jogja sekarang sedang kena musibah. jadi mohon bantuan kepada temen2 dimanapun untuk membantu saudara2 kita yang terkena musibah. bahkan saudara kita dari tim GDS ada yang meninggal dunia.
Sunday, May 28, 2006
Thursday, May 25, 2006
hati
tidak ada yang abadi di dunia ini, tapi ada yang harus dipertahankan jika itu memang perlu untuk dipertahankan. cinta mungkin salah satu hal yang harus dipertahankan oleh setiap manusia, walau sampai dia mengorbankan seluruh hidupnya untuk memperthankan cinta. saat itu cinta sudah menjadi tuhan bagi para pemujanya. sungguh malang orang yang bernasib demikian.
setiap orang memang memiliki rasa kasih sayang dan cinta. keduanya tidak bisa dipisahkan dari sisi sebagai mahluk yang berakal dan bernafsu.
aku memang telah menapaki rasa itu sedikit demi sedikit yang aku kumpulkan pelan-pelan dan akhirnya aku meraihnya dengan sebuah ikatan cinta yang namanya pacaran. konyol, memang konyol. tapi tiba-tiba bangunan cinta yang sudah lama aku bangun dari kumpulan puing-puing hati yang telah lama hancur lebur harus kembali menjadi puing yang membuatku merasakan tidak berharganya dunia dan waktu.
tapi saya tidak harus menahan sakit dan kesedihan karena semua sudah ada garis imajiner yang akan menghubungkan dengan kehidupan orang lain. aku yakin suatu saat aku akan mendapatkan apa yang aku citakan. barangkali Tuhan sedang menguji saya atau akan mencarikan gantinya yang tentunya lebih baik dari yang sudah terjadi. Tuhan bila memang dia jodohku maka pertemukanlah kami, dan jika dia bukan jodohku maka rubahlah garis kami menjadi garis yang engkau ridhloi. amin. hanya kepada-Mu saya berharap dan berserah.
Subscribe to:
Posts (Atom)